You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Cinunuk
Desa Cinunuk

Kec. Cileunyi, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat

# Ayo Dulur, Disiplin Protokol Kesehatan, Patuhi 5 M ---> 1. Memakai Masker 2.Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun 3. Menjaga Jarak 4. Menjauhi Kerumunan 5. Membatasi Mobilitas & Interaksi

Duh, Sebaran Covid-19 di Cinunuk Naik, Meninggal Jadi 8 Orang

Redaksi 27 April 2021 Dibaca 1.041 Kali
Duh, Sebaran Covid-19 di Cinunuk Naik, Meninggal Jadi 8 Orang

CINUNUK. KIM Desa Cinunuk. Hati-hati, kasus penyebaran covid-19 di 29 RW Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung saat ini naik. Naiknya penyebaran covid-19 terlihat dari data zonasi kuning yang sebelumnya 10 RW, hingga Senin (26-4-2021) kini jadi 14 RW. Sisanya zona hijau alias aman. Sementara yang meninggal yang sebelumnya 7 kini jadi 8 orang. Dadan Kardana, anggota Posko PPKM Desa Cinunuk ketika dikonfirmasi via telepun selulernya mengatakan, ke-14 RW yang kini masuk zona kuning penyebaran covid-19 tersebut yakni RW 22, 28, 09, 21, 12, 08, 17, 18, 03, 15, 19, 24, 29 dan RW RW 20. Menurut Dadan, data terakhir naiknya zona kuning jadi 14 RW tersebut menyusul bertambahnya warga Desa Cinunuk yang terpapar covid-19. Data terakhir sejak diberlakukannya PPKM skala mikro jilid 1 hingga 4 hingga Senin (26-4-2021) pukul 14.00, rumah yang terpapar 99, positif aktif 29 orang, isoman 15, di faskes 14, sembuh 126 orang dan meninggal dunia 8 orang. Sementara itu, Kepala Puskesmas Cinunuk, dr. Hajah Yan Elfy membenarkan jika penyebaran covid-19 di Desa Cinunuk saat ini naik yang dibuktikan bertambahnya RW yang masuk zona kuning. "Kenaikan penyebaran covid-19 ini bukan hanya di Desa Cinunuk, di Desa Cimekar pun penyebaran covid-19 naik," kata Yan Elfy yang wilayah kerjanya meliputi Desa Cinunuk dan Desa Cimekar. Menurut Yan Elfy, naiknya penyebaran covid-19 di dua desa ini, umumnya di klaster keluarga. "Hasil tracing petugas dilapangan sepekan lebih, naiknya covid-19 ada indikasi ketidakdisiplinan warga dalam menerapkan prokes 5M,"katanya. Menurut Yan Elfy, dari tracing petugas dilapangan, saat ini ditemukan ada kumpul-kumpul keluarga atau dengan warga untuk menggelar buka puasa bersama tanpa menerapkan prokes. Termasuk kata Yan Elfy keluar rumah berkumpul dengan keluarga atau teman tanpa mematuhi prokes. "Jika ini terus dilakukan warga dengan tidak mematuhi prokes, ya berpotensi penyebaran virus covid-19. Kita tetap menghimbau, dalam upaya memutus mata rantai covid-19, hindari kerumunan dan hindari bepergian keluar rumah untuk kumpul keluarga atau dengan teman," katanya. Yan Elfy mengingatkan juga, bagi yang sudah divaksinasi jangan terlena, virus covid-19 bisa menyerang meski sudah divaksin jika tak patuh pada prokes."Sekali lagi, dalam upaya memutus mata rantai covid-19, kita tetap menghimbau patuhi prokes 5M dan PHBS. Sayangi diri, keluarga dan orang-orang sekitar kita,"pungkasnya.(KIM)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image