CINUNUK. KIM Desa Cinunuk. Nasib malang kini dialami Dea Alivia (3) balita warga Kampung Cijambe Wetan RT 04/RW 18 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Betapa tidak, balita malang anak pasangan suami istri Rusdiana (42) dan Ny. Sri Yuningsih ini hingga Kamis (6-5-2021) masih terbaring lemas di ruang Sakura RSUD Ujungberung, Kota Bandung. Dea yang mengalami gizi buruk dan kini bertambah terjangkit TBC paru tulang dan TBC tulang ini dirawat di RSUD Ujungberung sejak 26 April lalu. Meski kini berangsur membaik dan perutnya sudah tak membuncit pagi, kedua orang tuanya kini benar-benar butuh uluran tangan untuk biaya perawatan, obat-obatan dan perawatan selanjutnya. Orang tuanya kini hanya bisa sabar dan pasrah serta berharap ada yang empati untuk mengulurkan tangannya memberikan bantuan. Pasutri Rusdiana dan Ny. Sri Yuningsih orang tua Dea anak bungsu dari empat bersaudara ini memang tergolong warga miskin. Kehidupannya sehari hari keluarga ini serba kekurangan. Untuk kebutuhan sehari-hari pun hanya mengandalkan dari penghasilan ngojek di kampungnya. Keluarga ini tergolong miskin tergambar pula dari kondisi rumahnya yang terbuat dari bilik nyaris renyot dan lantainya di pelur.
Kepala Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Cinunuk Kusnadi didampingi fasilitator Desa Cinunuk Kurnia membenarkan jika kondisi Dea sast ini tergolong malang dan benar-benar membutuhkan uluran tangan sejumlah pihak untuk meringankan beban orang tuanya yang kehidupan sehari-harinya sangat mengenaskan. "Saat ini saja orang tua Dea butuh Rp 6 juta untuk biaya perawatan dan Rp 2,5 juta untuk obat. Belum lagi biaya lainnya," tutur Kurnia Dewi di Kantor Desa Cinunuk. Menurut Kurnia Dewi selaku fasilitator yang mendata dan mengelola DTKS di Desa Cinunuk, balita Dea telah ditanganinya sejak ia mengalami gizi buruk. Atas upaya itu, kara Kurnia Dewi Dea sempat terlebih dahulu ditangani Puskesmas Cinunuk yang akhirnya dirujuk ke RSUD. Setelah dirawat di RSUD kata Kurnia Dewi, selain alami gizi buruk, Dea itu terjangkit TBC paru dan TBC tulang. "Kita yang sempat menangani dan mengantar langsung Dea ke RSUD Ujungberung dan langsung dirawat pembiayaannya menggunakan data dan pengantar Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT, RW dan desa. Tapi SKTM kan ada limit waktunya,"ungkapnya. Ketika ditanya apakah Dea sudah terdaftar di BPJS. Menurut Kurnia, Dea tak terdaftar di BPJS meski sudah masuk di KK, hanya kedua orang tuanya yang terdaftar di BPJS. "Kita benar-benar sangat berharap ada pihak yang empati untuk mengulurkan tangan memberi bantuan. Jujur, bukan mengada-ngada, keluarga Dea benar-banar miskin yang layak diperhatikan dan diberi bantuan,"pungkas Kurnia Dewi.(KIM)