CINUNUK. KIM Desa Cinunuk. Keluhan warga atas keberadaan halte bus Trans Metro Bandung (TMB) di Jalan Raya Cinunuk, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung masih belum juga dibongkar, giliran pedagang kaki lima (PKL) kini marak mengiasi Jalan Raya Cinunuk.
Keberadaan PKL di jalan nasional, tepatnya di lahan depan gardu induk PLN ini Cinunuk ini selain mengganggu para pengguna jalan dan membuat lingkungan kumuh, pejalan kaki pun terutama murid-murid SD yang akan dan pulang sekolah terancam keselamatannya. Pasalnya, keberadaan PKL tersebut menyita trotoar.
Pantauan KIM, Sabtu (188/3/2022), maraknya para PKL tersebut, selain membangun "kios-kios" dadakan, tenda-tenda pun didirikan. Bahkan kerap terlihat pula mobil toko (mobko) menjual pakain.
Sejumlah PKL tersebut selain berjualan buah-buahan dan makanan ringan, ada juga membuka "rumah makan". Mereka berjualan di atas trotoar dan di atas saluran air.
"Kita selaku warga Cinunuk prihatin melihat kondisi lahan depan gardu induk PLN Cinunuk tersebut. Dulu lahan ini jadi tempat berjualan pohon-pohon dan tanaman hias. Setelah ditertibkan dan dibersihkan mengapa saat ini jadi tempat berjualan PKL," tutur sejumlah warga Desa Cinunuk.
Mereka pun berharap dinas terkait segera turun tangan untuk menertibkan PKL tersebut. "Kami bukan mengusik para PKL untuk mengais rezeki, tapi jika terus dibiarkan, selain lingkungan kumuh, pengganggu juga lalu lintas dan keselamatan para pengguna jalan," ungkap mereka.
Sementara itu, Kades Cinunuk Edi Juarsa ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam terkait keberadaan PKL di depan gardu induk PLN Cinunuk tersebut dan sudah banyak keluhan yang disampaikan ke desa.
"Untuk menyikapi keberadaan PKL di depan gardu induk PLN Cinunuk tersebut dan menindaklanjutinya desa telah mengirim surat ke kecamatan agar keberadaan PKL tersebut ditertibkan. Hingga saat ini belum ada khabar lanjutan," kata Edi.
Sementara itu, selain PKL di depan gardu induk PLN Cinunuk yang dikeluhkan masyarakat, keberadaan halte bus TMB di Jalan Raya Cinunuk, depan Kantor Desa dan Puskesmas Cinunuk pun yang sudah lama dikeluhkan masyarakat masih belum juga disentuh untuk dibongkar.
Keinginan warga dan para pengguna jalan meminta halte TMB tersebut dibongkar, selain tak berfungsi, saat ini keberadaan halte TMB tersebut kian kumuh dan jadi tempat pembuangan sampah (TPS), halte TMB tersebut dibangun di trotoar jalan serta pinggir sungai.
Keluhan warga dan pengguna jalan tersebut sudah ditindak lanjuti oleh BPD Cinunuk dengan mengirim surat ke Dishub Kabupaten Bandung meminta agar halte TMB segera dibongkar.
Sayang surat dari BPD ke Dishub Kabupaten tersebut jangankan dibongkar, ditengok pun belum. "Tadinya masyarakat akan membongkar paksa halte TMB yang kumuh tersebut. Tapi diurungkan dulu sambil menunggu respon dinas terkait," sejumlah tokoh masyarakat Desa Cinunuk.
Karena belum direspon juga, pihak Desa Cinunuk dan BPD serta kecamatan sepakat jika halte TMB tersebut akan dijadikan posko Linmas. Namun wacana tersebut ternyata hingga saat ini belum terealisasi sementara keberadaan halte TMB kini kian kumuh. (KIM)