You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Cinunuk
Desa Cinunuk

Kec. Cileunyi, Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat

# Ayo Dulur, Disiplin Protokol Kesehatan, Patuhi 5 M ---> 1. Memakai Masker 2.Mencuci Tangan Dengan Menggunakan Sabun 3. Menjaga Jarak 4. Menjauhi Kerumunan 5. Membatasi Mobilitas & Interaksi

Riki Ganesa pun Tengok Susan dan Ny. Eutik Warga Cinunuk yang Setahun Tak Bisa Jalan

Redaksi 03 Agustus 2022 Dibaca 660 Kali
Riki Ganesa pun Tengok Susan dan Ny. Eutik Warga Cinunuk yang Setahun Tak Bisa Jalan

CINUNUK. KIM Desa Cinunuk. Setelah petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Pusat Kesejahteraan Masyarakat (Puskesos), aparat desa, Baraya H. Anang Susanto (Bahana) dan aparat Kemensos, gilirin Riki Ganesa tengok Susan Meilani (19) warga Kampung Cipondoh Girang RT 04/12, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang setahun tak bisa jalan.
Riki Ganesa, anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Golkar ini menengok Susan di rumah kedua orang tuanya di kampung tersebut, Selasa (2/8/2022) petang. Selain ingin bersilaturakhmi, kedatangan Riki didampingi sejumlah kader Golkar ini, ingin melihat kondisi Susan sambil memberikan semangat, sekaligus memberikan bantuan kursi roda.
Diketahui, Susan Meilani (19) janda beranak satu yang masih balita warga Cipondoh Girang RT 05/12, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi anak sulung Ajang Nurjaman (45) satpam Kompleks Griya Bukit Manglayang RW 21 Desa Cinunuk sudah setahun tak bisa jalan pasca terserang penyakit lambung.
Dari pantauan KIM Desa Cinunuk saat Riki Ganesa mau memberikan bantuan 1 unit kursi roda untuk Susan, atas rembukan orang tua Susan, pengurus RW/RT setempat, bantuan kursi roda dialihkan untuk Ny. Eutik Rohaeti (60) warga beda RT yang kini lumpuh karena terserang struk.
"Bantosan kursi roda kanggo pun anak Susan langkung pas kanggo Bu Eutik nu tos 7 sasih teu tiasa papah kaserang struk. Pun anak pan tos gaduh walker (alat bantu jalan) bantosan Bahana Korwil Cileunyi. Walker langkung efektif kanggo pun anak salengkah dua lengkah diajar papah," kata Ajang, ayah Susan dihadapan Riki dan pengurus RW dan RT setempat.
Akhirnya kursi roda bantuan Riki Ganesa tersebut dialihkan untuk Ny. Eutik di RT 03 kampung tersebut. Kursi roda diterima langsung Ny. Eutik didampingi Ade Suhara (62) suaminya. "Hatur nuhun pak Riki bantosan korsi rodana mugia manfaat tur berkah," tutur Ny. Eutik yang saat tengah tergolek di kasur tengah rumah karena lumpuh terserang struk.
Riki pun tak keberatan jika bantuan kursi roda dialihkan dari Susan ke Ny. Eutik. "Ini lebih efektif dan lebih bermanfaat apalagi Susan telah mendapat bantuan walker," kata Riki anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung asal dapil 3 ini.
Terkait kondisi Susan, Riki mengapresiasi dan ucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah turun tangan dan peduli, baik itu TKS Kecamatan Cileunyi, PSM Cileunyi, PSM, Puskesos dan perangkat desa, Bahana, pengurus RT dan RW.
"Diapresiasi kepada sejumlah pihak yang telah turun tangan dan peduli terhadap Susan. Insya Allah saya dorong dan bantu untuk mengaktifkan kembali BPJS keluarga Ajang yang nunggak sejak tahun 2019,"kata Riki.
Diberitakan sebelumnya. nasib yang dialami Susan (19) janda beranak 1 warga Kampung Cipondoh Girang RT 04/12 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang setahun lumpuh akhirnya TKS Kecamatan Cileunyi dan Puskesos Desa Cinunuk turun tangan.
Petugas TKS Kecamatan Cileunyi Yudistira, Jumat (29/7/2022) menyambangi rumah Susan di rumah orang tuanya di kampung tersebut didamping petugas TKS lainnya. Yudistira pun segera berkoordinasi dengan Ketua Puskesos Desa Cinunuk, Kusnadi.
Susan Meilani (19) warga Kampung Cipondoh Girang RT 04/RW 12, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung hampir setahun tak bisa jalan setelah sebelumnya terserang penyakit lambung.
Susan, janda beranak 1 dengan nama Azka (3) ini tinggal di rumah orang tuanya di kampung tersebut. Ajang Nurjaman (45), ayah Susan sehari-harinya satpam di Komplek Griya Bukit Manglayang RW 21 (GBM 21), Desa Cinunuk.
Yudistira saat menengok Susan mengaku trenyuh juga dan atas pengakuan baik dari Susan dan orang tuanya, sudah1 tahun tidak bisa berjalann. Meski sempat dirawat di Klinik Jatinangor kata Yudistira, harus dilakukan scan atau rontgen.
"Scan dan rontgen urung dilakukan karena terbentur biaya. Sedangkan BPJS kesehatan, keluarga tersebut memang tidak membayar alias menunggak sejak tahun 2019," kata Yudistira.
Menurut Yudistira, karena Ajang, ayahnya berpenghasilan rendah sebagai satpam dengan 5 anggota keluarga, penanganan sementara penanganan dilakukan data keluarganya diusulkan masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKD).
"Kita sudah berkordinasi dengan Puskesos Desa Cinunuk untuk ditindaklanjuti dan berkasnya sudah dikirim. Termasuk akan bekerjasama dengan Pemdes Cinunuk dan dinas terkait untuk mencari solusi membayar tunggakan BPJS keluarga Ajang sehingga bisa dilakukan integrasi ke Program Bantuan Iuran (PBI),"tutup Yudistira.
Terkaut kondisi Susan yang mengenaskan dan sehari-harinya hanya tergolek dan duduk di kasur tengah rumah, Baraya H. Anang Susanto (Bahana) yang merupakan anggota DPR RI Fraksi Golkar terpanggil dan berempati.
Bahana melalui Koordinator Kecamatan (Korcam) Bahana Cileunyi melalui Korcamnya Ayut Sutisna mendatangi rumah Ajang dimana Susan tinggal, Kamis (28/7/2022). Ayut pun menyerahkan bantuan 1 unit walker, alat bantu jalan.
"Saya datang ke sini mewakili Bahana untuk ikut prihatin dan berempati sekaligus memberi bantuan walker. Semoga walker bisa membantu untuk jalan dan Susan pun segera sembuh," kata Ayut saat menyerahkan bantuan walker kepada Ajang didampingi Sari (40) istrinya dan Susan.
"Hatur nuhun pun anak tos dilongok sareng hatur nuhun bantosan walkerna mugia pun anak tiasa papah sok dibantos walker. Pidu'ana pun anak enggal damang," tutur Ajang sambil walker dicoba dan dipakai oleh Susan.
Menurut Ajang, Susan anaknya hampir setahun "ngajoprak" tak bisa jalan."Awalnya anak saya terserang penyakit lambung dan sempat dirawat di Puskesmas Jatinangor serta berobat baik ke dokter ataupun alternatif. Hanya tiba-tiba anak saya tak bisa jalan," ucap Ajang.
Ketika ditanya apakah keluaga masuk BPJS kesehatan. Menurut Ajang, keluarga sebelumnya sempat jadi peserta BPJS kesehatan. Hanya kata Ajang, sejak tahun 2018 iuran BPJS nya tak terbayar.
"Untuk mengobati anak saya ya dengan uang yang ada meski harus "gudar gedor". Do'akan saja Susan anak saya segera sembuh dan ada rezekinya. Susan itu anak sulung dari 3 bersaudara,"tutup Ajang.
Sementara Korcam Bahana Cileunyi, Ayut Sutisna berharap ada pihak-pihak yang peduli, termasuk dinas instansi terkait. Terutama kata Ayut untuk mengurus dan mengaktifkan BPJS kesehatanya.
"Jujur, setelah melihat kondisi Susan yang tak bisa jalan kakinya kaku dan kecil saya treyuh. Keluarga Ajang tergolong keluarga tak mampu yang perlu disentuh pertolongan dan bantuan," pungkas Ayut Sutisna. (KIM).

 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image