CILEUNYI. KIM Desa Cinunuk. Tak dipungkuri, dibangunnya Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Damuan (Cisumdawu) banyak pihak mengapresiasi. Pasalnya, dibangunnya Tol Cisumdawu bisa meminimalisir kemacetan lalu lintas disejumlah titik.
Meski secara keseluruhan Tol Cisumdawu belum dioperasikan penuh, baru seksi 1 Cileunyi-Pamulihan, ternyata berpengaruh tehadap kelancaran lalu lintas di Pamulihan, Tanjungsari dan Jatinangor.
Namun dibangunnya Tol Cisumdawu yang mantap dan keren ini, dimana telah dibangun under pass dan jembatan utama yang menghubungkan Cileunyi-Jatinangor (simpang susun Cileunyi), banyak juga pihak yang mengkhawatirkan dan mempertanyakan kawasan Cileunyi ke depan jangan sampai "meratap". Betapa tidak, kini di bawah jembatan utama jadi terminal bayangan. Belum lagi di sejumlah titik lahan, juga jadi terminal bayangan. Termasuk kondisi Pasar Sehat Cileunyi (PSC) yang kini kondisinya semraut, jadi tempat pembuangan sampah (TPS). Dimaklumi jika di sejumlah titik dikawasan Cileunyi ini jadi terminal bayangan. Pasalnya tidak ada terminal, meski dulu ada terminal di lahan milik Desa Cileunyi wetan, kini konon katanya lahan bekas terminal tersebut beralih fungsi akan dibangun mall. Diketahui, kawasan Cileunyi ini gerbangnya atau atelasenya Kabupaten Bandung yang banyak dilalui kendaraan dari berbagai arah. Belum lagi sejumlah trayek angkot beroperasi, di antaranya jurusan Cileunyi-Tanjungsari, Cileunyi-Cicalengka dan Jurusan Cileunyi-Majalaya.
Menanggapi persoalan tersebut, Riki Ganesa anggota DPRD Kabupaten Bandung asal dapil Cileunyi mengatakan, harus sejak dini kawasan Cileunyi disentuh penataan pasca dibangunnya Tol Cisumdawu.
"Diakui, diapresiasi dan keren serta mantap memang Tol Cisumdawu ini. Tapi jangan lupa, penataan ke depan kawasan Cileunyi bagaimana agar tak meratap. Jika tidak disentuh sejak dini, terminal liar, sampah dan PKL akan semakin menjamur. Coba tengok, di lahan dibawah jembatan utama (simpang susun Cileunyi) yang luas ini berpotensi jadi terminal liar dan jadi lahan para PKL," kata Riki ke KIM, Jumat (11/2/2022). Menurut anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Golkar Komisi A ini, pihaknya sangat berharap dinas dan instansi terkait, termasuk pengelola jalan tol segera duduk bersama untuk menyentuh penataan kawasan Cileunyi pasca dibangunnya tol Cisumdawu. Hal senada dilontarkan sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Cileunyi. Di antaranya Enang Syamyu, Ahmad Sobar dan Ujang Dedi Nurendi. Ketiganya sepakat apa yang dikatakan Riki jika sejak dini kawasan Cileunyi harus segera disentuh untuk ditata.
"Memang sepakat Tol Cisumdawu keren dan mantap. Tapi akankah kawasan Cileunyi meratap terkena dampak. Di sejumlah titik kini terlihat terminal bayangan, sampah belum tertangani serius, belum lagi nanti marak PKL. Termasuk para korban banjir di Desa Cileunyiwetan dampak proyek Tol Cisumdawu kini belum terakomodir dan tertangani,"ucap mereka. Sementara itu, Bagus Meidi, dari pihak PT Cipta Karya Jabar Tol (CKJT), pengelola proyek Tol Cisumdawu ketika dimintai komentarnya terkait keberadaan terminal bayangan dibawah jembatan utama simpang susun Cileunyi Tol Cisamdawu bukan kewenangan untuk menertibkan dan menatanya.
"Jika benar di lahan di bawah jembatan utama simpang susun Cileunyi jadi terminal bayangan kewenangan untuk menertibkannya bukan kita karena itu masuk ke jalan alteri," kata Bagus. Dikatakan Bagus, pihak CKJT hanya membangun dan menata kawasan proyek Tol Cisumdawu. "Meski CKJT hanya membangun Tol Cisumdawu, penataan terutama dikawasan simpang susun Cileunyi tidak dilupakan dan terus berkoorninasi dengan dinas instansi terkait agar ke depannya kawasan Cileunyi tidak terkena dampak," pungkas Bagus.(KIM)